Jakarta, 19 September 2025 — Mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Azerbaijan, Prof. DR. KH. Husnan Bey Fananie, MA, resmi menyatakan kesiapannya maju sebagai calon Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Muktamar 2025.
Husnan mengklaim telah mengantongi dukungan besar dari akar rumput partai, mulai dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) hingga Dewan Pimpinan Wilayah (DPW).
“Kalau ditanya berapa, saya ingin mengatakan hampir semua sudah menyatakan dukungan. Dari 514 DPC yang masing-masing punya dua suara, ditambah 38 DPW yang juga masing-masing dua suara, itu berarti sekitar 1.200 pemilik suara yang bersama saya,” ungkap Husnan dalam keterangan di Jakarta Selatan, Jumat (19/9).
Menurutnya, keputusan maju bukan semata demi jabatan, melainkan karena keinginan kuat untuk melakukan perubahan mendasar di tubuh PPP.
“Saya tidak sekadar ingin jadi ketua umum. Kalau hanya mengejar jabatan, buat apa sampai saya harus menjual tanah atau rumah saya, bahkan meminjam uang demi ongkos politik? Pencalonan ini bukan untuk kepentingan pribadi, tapi untuk mengembalikan PPP ke jalur perjuangan yang sesungguhnya,” tegasnya.
Husnan menilai PPP saat ini tengah menghadapi situasi sulit karena terjebak dalam praktik politik transaksional. Menurutnya, kondisi tersebut membuat partai kehilangan marwah sebagai partai Islam yang seharusnya mengedepankan nilai moral, etika, dan perjuangan umat.
“Semua pihak, dari pengurus pusat, daerah, hingga ranting, sadar bahwa PPP saat ini sedang hanyut dalam konstruksi politik transaksional. Ini yang harus kita ubah bersama,” ujarnya.
Ia menekankan, pencalonannya tidak akan mengandalkan praktik bagi-bagi uang atau kesepakatan pragmatis. Sebaliknya, ia ingin membangun PPP sebagai partai yang modern, bersih, dan kembali dipercaya umat.
“PPP harus kembali menjadi rumah besar umat Islam. Saya ingin partai ini berdiri tegak di atas prinsip perjuangan, bukan sekadar transaksi politik,” pungkasnya.
Dengan dukungan massif yang diklaim telah terkumpul, langkah Husnan Bey Fananie maju dalam kontestasi ketua umum PPP diyakini akan menjadi titik balik penting dalam arah perjalanan partai berlambang Ka’bah itu. (Adang)